1. Konsep sehat berdasarkan beberapa dimensi
Dalam kehidupan sehari-hari kata-kata sehat sering kali di pakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal atau dalam kondisi yang
normal.
Menurut UU pokok kesehatan, pengertian sehat adalah keadaan yang meliputi
sehat badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, seta bukan hanya keadaan
bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat kita bahas tentang beberapa dimensi
sehat seperti berikut ini, antaranya :
a.
Dimensi emosi
Sehat secara dimensi emosi adalah
orang yang dapat menstabilkan dan dapat mengontrol bahkan mengekspresikan
perasaanya, seperti marah, sedih, kesal maupun senang dengan secara tidak
berlebihan.
b.
Dimensi intelektual
Orang yang mampu memecahkan masalah
dengan pikiran yang tenang adalah orang yang mampu dan dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri. Dengan begitu dapat dikatakan sehat secara intelektual.
c.
Dimensi sosial
Bisa dikatakan sehat secara dimensi
sosial adalah ketika seseorang dapat berinteraksi atau berhubungan dengan orang
lain ataupun dengan kelompok maupun dengan organisasi dengan baik tanpa
membedakan agama, suku, ras, dll dengan saling menghargai satu dengan yang
lainnya.
d.
Dimensi fisik
Kesehatan dalam fisik adalah bahwa
seseorang secara klinis tidak ada penyakit atau semua organ tubuh normal, tidak
ada gangguan apapun didalam fungsi tubuhnya dengan kata lain seseorang tersebut
tidak merasakan sakit ataupun mengeluh sakit.
e.
Dimensi mental
Dalam kesehatan mental atau bisa juga
disebut dengan kesehatan jiwa yaitu suatu keadaan yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain (pasal 1 UU No.3
tahun 1966 tentang kesehatan mental).
f.
Dimensi spiritual
Dapat diartikan spiritual adalah
kehidupan kerohanian. Orang-orang yang sehat secara spiritual adalah
orang-orang yang menyerahkan diri kepada agama kepercayaannya masing-masing,
dan kondisi jiwa dan id mereka secara rohani di anggap sehat karena mereka
mempunyai pikiran yang jernih dan tidak melakukan hal-hal dalam luar batas dan
juga berpikir secara rasional.
2. Sejarah perkembangan kesehatan mental
pada zaman prasejarah, manusia purba sering mengalami gangguan fisik
maupun kesehatan mental, seperti infeksi, pernapasan dan usus.
Pada zaman peradaban awal, pada zaman ini penyakit mental mulai menjadi
hal umum bahkan beberapa dari mereka menganngap bawa penyakit mental
dihubungkan dengan setan ataupun roh. Beberapa tokoh berpendapat bahwa :
1.
Phytagoras (orang yang pertama member
penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2.
Hypocrates (bahwa penyakit otak
adalah penyebab penyakit mental)
3.
Plato (gangguan mental sebagian
gangguan moral, gangguan fisik atau sebagian dari dewa-dewa)
Lalu pada zaman abad pertengahan gangguan mental pada zaman ini digunakan
sebagai perawatan dengan cara menggunakan jimat-jimat, ritual-ritual, dan juga
mantra-mantra.
Sedangkan pada zaman ranaisans para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran, dan
juga filsafat di Negara Eropa mulai menyangkal bahwa gangguan mental adalah
dalam dunia tahayul.
Kemudian pada era pra ilmiah ada 2 kepercayaan diri, yaitu yang pertama
adalah kepercayaan animisme, pada kepercayaan ini orang-orang Yunani kuno
percaya bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena dewa marah
kepadanya dan membawa pergi jauh jiwanya. Kepercayaan yang ke dua adalah
Naturalisme, pada kepercayaan ini Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh,
dewa, setan atau hantu sebagai penyebab penyakit seseorang. seorang dokter di
Prancis meggunakan filsafat politik dan sosial yang baru untuk memecahkan
problem penyakit mental tersebut, dan terbukti tidak sedikit dari penderita
gangguan mental tidak lagi menyakiti dirinya sendiri.
Dan pada akhirnya di era modern, pada era ini Rush melakukan sesuatu usaha
yang sangat berguna untuk memahami seseorang yang menderita gangguan mental
melalui penulisan di artikel-artikel. Rush juga mengadakan pengobatan kepada
pasien dengan memberikan dorongan atau mitivasi untuk reaksi, bekerja dan
mencari kesenangan.pada tahun 1909 munculah gerakan Hygiene secara formal, dan
seiring dengan berkembangannya zaman munculah beberapa organisasi mental
hygiene terus bertambah.
3. Pendekatan kesehatan mental
Seseorang dapat dikatankan mencapai taraf kesehatan jiwa, jika ia dapat
kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa
menghargai orang lain dan dirinya sendiri, ada 3 teori dalam kesehatan mental,
yaitu :
a.
Orientasi klasik
Sehat secara mental artinya tidak ada
masalah ataupun keluhan mental, artinya seseorang dapat dikatakan dan dianggap
sehat juika orang tersebut tidak mempunyai kelakukan dan perasaan tertentu,
seperti rasa rendah diri, rasa lelah, cemas, ketegangan, dll yang dapat
menimbulkan perasaan sakit atau tidak sehat yang dapat mengganggu kegiatan
sehari-hari.
b.
Orientasi penyesuaian diri
Ukuran sehat secara mental didasarkan
juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Orang yang sehat
secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan
tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Penentuan derajat kesehatan
mental bukan hanya dilihat berdasarkan jiwanya tetapi juga dengan proses
perkembangan dalam lingkungannya.
c.
Orientasi perkembangan potensi
Keharmonisan antara pikiran dan
perasaan dapat mebuat tidakan seseorang tampak matang dan wajar, dalam mencapai
beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat kesemoatan untuk
mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa menghargai dirinya
sendiri dan bisa di hargai oleh orang lain.
4. Teori kepribadian sehat menurut beberapa aliran dan pendapat tokoh
a.
Aliran psikoanalisa
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang
dikembangkan oleh sigmun freud dan para pengikutnya. Pada dasarnya manusia di
tentukan oleh energy psikis dan pengalaman-pengalaman diri. Kepribadian sehat
menurut psikoanalisa adalah :
·
Manusia di dorong oleh dorongan
seksual agresif
·
Perkembangan dini penting karena
msalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang
depresi
·
Motif –motif dan konfliktidak
sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
·
Manusia sebagai homo valens dengan
berbagai dorongan dan keinginan
·
Individu bersifat egois, tidak
bermoral dan tidak mau tahu kenyataan
Dalam aliran psikoanalisis manusia adaah korban dari tekanan konflik dan
biologis pada masa kanak-kanak.
b.
Aliran behaviorisme
Manusia tidak di anggap memiliki
sikap diri sendiri. Kepribadian sehat aliran behaviorisme yaitu :
·
Mementingkan faktor lingkungan
·
Sifatnya mekanis
·
Mementingkan masa lalu
·
Menekankan pada faktor bagian
·
Menekankan pada tingkah laku yang
nampak dengan mempergunakan metode obyektif
c.
Aliran humanistic
Dalam aliran humanistic bersifat
optimistic, menjadi lebih baik dan berharap pada individu. Setiap manusia mampu
untuk menjadi yang lebih bai. Setiap individu dapat mengatasi masalah atau
kejadian buruk dalam masa lalunya.
d.
Pendapat Allport
Menurut allport orang yang tidk sehat
dan normal mempunyai fungsirasional dan sadar, mampu ngengontrol kekuatan yang
memotivasikan dirinya. Allport juga berpendapat bahwa kepribadian sehat terarah
kpd orang lain, jadi orang yang matang terlibat secara aktif dan terikat pada
sesuatu atau seseorang di luar diri. Orang yang sehat bisa mencintai dan
memperluas dirinya ke dalam hubungan yang penuh perhatian dengan orang lain,
pertumbuhan dan pemenuhan orang lain sama pentingnya dengan pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri.
e.
Pendapat Rogers
Carl rogers adalah seorang psikolog
yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien. Orang
yang sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya.
Maksud dari aktualisasi diri adalah suatu proses yang sulit dan terkadang
menyakitkan. Manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh
peristiwa kanak-kanak seperti yang di ajukan oleh aliran Freudian, misalnya
Toilet training, penyapihan ataupun pengalamn seksual sebelumnya.
f.
Pendapat Abraham Maslow
Psikologi humanistik adalah aliran
dari Abraham Maslow. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat
untuk merealisasikan potensi-potensi dalam dirinya untuk mencapai tingkatan
aktualisasi diri. Mrnurut Abraham Maslow cirri-ciri kepribadian yang sehat
adalah sebagai berikut:
·
Menerima realitas secara tepat
·
Menerima diri dan orang lain apa
adanya
·
Bertindak secara spontan dan alamiah,
tidak dibuat-buat
·
Memusatkan pada masalah-masalah bukan
pasa perorangan
·
Memiliki kekuasaan dan tidak
bergantung pada orang lain
·
Memiliki ruang untuk diri pribadi
·
Menghargai dan tebuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
·
Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
·
Memiliki indentitas sosial dan minat
sosial yang kuat
·
Mamiliki relasi yang akrab dengan
beberapa teman
·
Mengarah pada nilai-nilai demokratis
·
Memiliki nilai-nilai moral yang
tangguh
·
Memiliki rasa humor yang tinggi
·
Menemukan hal-hal beru, ide-ide segar
dan kreatif
·
Memiliki integritas tinggi yang total
g.
Pendapat Erich fromm
Menurut Erich Fromm kepribadian yang
sehat adalah pribadi yang memiliki orientasi produktif. Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Kesehatan jiwa harus di definisikan
menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.