1.
skizofrenia
2. Depresi
depresi merupakan suatu
masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih
dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus
asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Depresi juga dapat diartikan
sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai
dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan yang tak
berguna, putus asa dan lain sebagainya. Depresi adalah suatu perasaan sedih dan
yang berhubungan dengan penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditunjukan pada
diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam. Depresi juga adalah gangguan
patalogis terhadap mood mempunyai karakteristik berupa bermacam-macam perasaan,
sikap, dan kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus asa,
ketidakberdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif dan takut
pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan
perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu, misalnya
kematian orang yang amat dicintai. Individu yang menderita suasana perasaan
(mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju kepada keadaan mudah lelah dan berkurangnya
aktivitas.
3.
Kecemasan
kecemasan
sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap
orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi
sebaik-baiknya. Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai
bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik.
Penyebabnya maupun sumbernya tidak diketahui atau tidak dikenali.
Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat
berat. Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi rentang respon kecemasan ke
dalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasan ringan, sedang, berat dan
kecemasan panik.
4.
Gangguan Kepribadian
gejalah-gejala
gangguan kejiwaan (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa berbentuk hampir sama
pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh dikatakan
bahwa gangguan kepribadian, nerosa, dan
gangguan intelegensi sebagian besar tidak tidak bergantung pada satu sama lain.
Kemunculan gangguan
kepribadian berawal kemunculan distres, yang dilanjutkan pada penekanan
perasaan-perasaan tersebut dan berperilaku tertentu seperti orang mengalami
distres pada umumnya.Rendahnya fungsi interaksi sosial di
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja ikut memperburuk kondisi dan
suasana emosi dengan cara mendramatisir, menyimpan erat, mengulang atau
mengingat kembali suasana hati (obsesif), dan anti sosial.Beberapa perilaku tersebut menganggu individu dan aktivitas sehari-harinya,
secara umum individu yang mengalami gangguan kepribadian kesulitan untuk
mempertahankan atau menlanjuti hubungan dengan orang lain. Hal ini disebabkan
oleh permasalahan interpersonal yang kronis, atau kesulitan dalam mengenal
perasaan-perasaan (emosi) sendiri yang muncul dalam dirinya. Penderita gangguan
kepribadian mempunyai karakteristik perilaku yang kaku sulit menyesuaikan diri
sehingga orang lain seperti bersikap impulsif, lekas marah, banyak permintaan,
ketakutan, permusuhan, manipulatif, atau bahkan bertindak kasar.Problem ketergantungan pada alkohol, gangguan mood, kecemasan dan gangguan
makan, melakukan hal-hal yang berbahaya terhadap diri sendiri, keinginan bunuh
diri, gangguan seksual sering menjadi bagian dari permasalahan gangguan
kepribadian.
CLUSTER
Dokter membagi 3 group secara garis besar gangguan kepribadian berdasarkan simtom utama dan jenis pengalaman individu: (1) Cluster A; Kepribadian eksentrik
Golongan ini termasuk di dalamnya perilaku paranoid, aneh, eksentrik
- Gangguan kepribadian skizoid
- Gangguan kepribadian schizotypal
- Gangguan kepribadian paranoid (2) Cluster B; Kepribadian dramatik
Golongan dramatisir, perilaku emosional, tidak menentu, dan perilaku antisosial
- Gangguan kepribadian histrionik
- Gangguan kepribadian narsisistik
- Gangguan kepribadian borderline
- Gangguan kepribadian antisosial
Dokter membagi 3 group secara garis besar gangguan kepribadian berdasarkan simtom utama dan jenis pengalaman individu: (1) Cluster A; Kepribadian eksentrik
Golongan ini termasuk di dalamnya perilaku paranoid, aneh, eksentrik
- Gangguan kepribadian skizoid
- Gangguan kepribadian schizotypal
- Gangguan kepribadian paranoid (2) Cluster B; Kepribadian dramatik
Golongan dramatisir, perilaku emosional, tidak menentu, dan perilaku antisosial
- Gangguan kepribadian histrionik
- Gangguan kepribadian narsisistik
- Gangguan kepribadian borderline
- Gangguan kepribadian antisosial
(3) Cluster C; Kepribadian dengan kecemasan
Gangguan kepribadian dengan kecemasan, ketakutan, dan perilaku tergantung.
- Gangguan kepribadian menghindar
- Gangguan kepribadian dependen
- Gangguan kepribadian obsessive-compulsive
5. Gangguan mental organik
merupakan gangguan jiwa yang psikotik
atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak. Gangguan
fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama
mengenai otak atau diluar otak. Bila bagian bagian otak yang terganggu itu
luas, maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung
pada penyakit yang menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu
saja yang terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan sindroma,
bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadi psikotik dan tidak
psikotik lebih menunjukan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit
tertentu dari pada pembagian akut dan menahun.
6. Gangguan Psikosomatik
Merupakan komponen psikologis yang di ikuti gangguan fungsi badaniah sering
terjadi perkembangan neurotic yang memperlihatkan
sebagian besar atau semata-mata
karena gangguan fungsi
alat-alat tubuh yang dikuasai
oleh susunan saraf
vegetative.Penderita yang menemukan kelainan-kelainan atau keluhan,pada tubuhnya
yang disebabkan oleh
factor-faktor emosional
melalui syarat yang menimbulkan perubahan yang tidak mudah pulih, misalnya : sulit tidur jika
banyak masalah, hilang nafsu makan, dan makan berlebih
7.
Retardasi Mental
Retardasi Mental
(mental retardation) adalah keterlambatan yang mencakup rentang yang luas dalam
perkembangan fungsi kognitif dan social.
Retardasi mental didiagnosis berdasarkan kombinasi dari 3 kriteria : 1. skor rendah pada tes intelegensi formal (skor kira-kira 70 atau di bawahnya)
2. adanya bukti hendaknya dalam melakukan tugas sehari-hari dibandingkan dengan orang lain yang seusia dalam lingkup budaya tertentu, dan
3. perkembangan gangguan terjadi pada usia 18 tahun.
Retardasi mental didiagnosis berdasarkan kombinasi dari 3 kriteria : 1. skor rendah pada tes intelegensi formal (skor kira-kira 70 atau di bawahnya)
2. adanya bukti hendaknya dalam melakukan tugas sehari-hari dibandingkan dengan orang lain yang seusia dalam lingkup budaya tertentu, dan
3. perkembangan gangguan terjadi pada usia 18 tahun.
Retardasi mental sering disebut dengan istilah sebagai berikut :
1. Lemah pikiran (feeble-minded)
2. Terbelakang mental (mentally Retarded)
3. bodoh/dungu (idiot)
4. pandir (imbecile)
5. tolol (moron)
6. ketergantungan penuh
7. mental subnormal
8. deficit mental
9. deficit kognitif
10. gangguan intelektual.
8. Gangguan Perilaku
Masa Anak
dan Remaja
Anak
dengan gangguan perilaku
menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan,
kebiasaan atau
norma-norma masyarakat.Anak dengan gangguan perilaku
dapat menimbulkan kesukaran
dalam asuhan dan
pendidikan.Gangguan perilaku mungkin berasal dari lingkungannya, akan
tetapi akhirnya kedua
factor ini saling
mempengaruhi diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh
serta sifat kepribadian
yang umum dapat
diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Pada gangguan
otak seperti trauma kepala, ensepalitis, neoplasma
dapat mengakibatkan perubahan
kepribadian.Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi
perilaku anak, dan sering lebih menentukan
oleh karena lingkungan
itu dapat diubah,
maka
dengan demikian gangguan
perilaku itu dapat dipengaruhi
atau dicegah.
9. Rasionalis
Dimana
penderita sering memutar balikkan
fakta yang bersangkutan dengan ego individunya sendiri atau dalam arti
lain memutar balikkan
hati nuraninya sendiri
yang mengakibatkan kepercayaan
diri hilang.
10. Neurosis
Adalah
gangguan jiwa yang penderitanya masih dalam keadaan
sadar, dengan melalui ketidak beresan tingkahlaku, susunan syaraf juga karena
sikap seseorang terhadap
orang lain. Ciri-ciri neurosis meliputi: sering adanya konflik,
reaksi
kecemasan, kerusakan aspek-aspek kepribadian, phobia, gangguan
pencernaan. Seseorang yang terkena neurosis mengetahui
bahwasannya ia jiwanya terganggu,
baik
disebabkan gangguan jasmani dan jiwanya sendiri.
11. Psikosis
Pada
psikosis penderita sudah tidak dapat
menyadari apa penyakitnya, karena sudah menyerang
seluruh keadaan netral jiwanya. Ciri-cirinya meliputi: disorganisasi
proses pemikiran, gangguan emosional, disorientasi waktu, ruang sering
atau terus berhalusinasi.
mba ak mw tnya, itu ngambil referensi dari mana ya?
BalasHapuskenapa emangnya mba?
BalasHapusterima kasih, artikel ini sangat membantu saya yg sedang saya lakukan.
BalasHapus