A. PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG
1.
Mendefinisikan
nilai pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah nilai suatu barang yang
ditentukan oleh jumlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan dengan
pengertian bahwa alat produksi lain dihitung sebagai tenaga kerja yang
menghasilkan.
Sekecil apapun pekerjaan itu adalah bagian
dari perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju
terwujudnya suatu yang besar, maka tidak aka nada lagi perasaan kecil dalam
hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
·
Apa yang di cari dalam pekerjaan
Terkadang
banyak orang tidak tahu apa yang mereka cari ketika jam 7 pagi berangkat ke
kantor dan kembali ke rumah pukul 7 malam atau mungkin lebih malam lagi.
Bayangkan 12 jam dalam 1 hari yang artinya separuh dari hari Anda dihabiskan
untuk sesuatu yang belum diketahui apa yang dicari sebenarnya dalam
pekerjaannya. Maka tak heran kalau kerap kita mendengar ada karyawan yang
mengeluh bosan, lelah, tertekan, dan frustasi, karena pada prinsipnya mereka
belum mendefinisikan dengan jelas sebenarnya apa yang mereka cari dalam sebuah
pekerjaan. Ketika seseorang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, dia tahu
persis apa yang ingin dicari, dan pekerjaan menjadi sebuah alat untuk mencapai
apa yang menjadi misi hidupnya, di situlah antusiasme, energi positif akan
muncul.
seseorang
harus memaknai sebuah pekerjaan tidak semata-mata karena uang, melainkan ada
hal yang lebih mulia di balik itu semua.
Motivasi seseorang
dalam bekerja sangatlah beragam. Ada yang bekerja demi uang, ada yang bekerja
demi pengembangan diri, ada yang bekerja demi sebuah pangkat, adapula yang
bekerja demi sebuah gengsi, adalagi yang bekerja karena sebuah alasan klise
yaitu pengalaman. Semua sah-sah saja, dan dikembalikan kepada pribadi
masing-masing, apa yang ingin dicari dalam sebuah pekerjaan.
·
Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Pada mulanya,
tujuan utama dari penerapan psikologi adalah untuk mempromosikan kegunaan ilmu
psikologi dasar dalam menyelesaikan problem-problem kerja.
Kita mencari
cara bagaimana memperbaiki proses seleksi orang untuk jenis pekerjaan tertentu.
Kita dapat mendisain dan mengevaluasi program pelatihan, pengembangan karir,
dan konselling kerja. Kita juga menaruh perhatian terhadap motivasi kerja,
hadiah bagi kualitas kerja dan kepuasan kerja. Problem-problem kerja itu
sendiri dapat berupa penyalah gunaan alkohol, stress kerja, serta pelecahan
seksual yang sangat membutuhkan solusi dari psikologi. Melalui penerapan
psikologi Industi Dan organisasi, Kita juga berusaha untuk memahami dan memperbaiki
kepemimpinan dan supervisi. Dan Kita juga mengembangkan kondisi kerja yang
mampu mengakomodasi pekerja-pekerja individual.
2.
Menjelaskan fase-fase dalam memilih pekerjaan
Ketika orang
dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya orang dewasa cenderung merasa
tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka biasanya kurang
setia terhadap perusahaan yang rendah dan mencari pekerjaan lain yang dianggap
lebih memuaskan dan lebih dapat menjamin kelangsungan hidupnya atau
kebutuhannya.
Dalam memasuki
dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa awal harus malakukan
tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:
·
Pilihan pekerjaan
Individu dapat
memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan
faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan
fisiknya dapat dikelola.
·
Stabilitas pilihan pekerjaan
Dalam memilih
pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan berpindah-pindah kerja
masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.
·
Penyesuaian diri dengan pekerjaan
Proses
menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan
jenis pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejabat atau kerja, pimpinan,
lingkungan kerja dan aturan-aturan dalam dunia kerjanya
3.
Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dengan
karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Sekali kali
anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian
siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah
tugas mudah.
Sebuah
perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok adalah John
Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat
dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang
pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan
dalam melakukan sesuatu.
·
Kepribadian Artistik
Pekerjaan yang
cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli
kecantikan, model, pemain film, sutradara, interior desain
·
Kepribadian Konvensional
Pekerjaan yang
cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis,
penerjemah.
·
Kepribadian Aktif
Pekerjaan yang
cocok : wiraswasta, direktur program, manajer.
·
Kepribadian Investigasi
Pekerjaan yang
cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, profesor, statistik,
dokter.
·
Kepribadian Sosial
Pekerjaan yang
cocok : psikolog, guru, mediator, perawat, entertainer, selebriti.
4.
Menjelaskan tentang kepuasan kerja Dan penyesuaian diri
dalam pekerjaan
Banyak
karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan
karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya.
Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh
kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat
beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan
diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak
cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian
diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya
sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang
karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan
kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang
dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang
dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat
diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya
sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan
kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta
manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan
kerja yang nyaman.
5.
Menjelaskan bagaimana mengisi waktu luang dengan positif
Cara terbaik
dalam memanfaatkan waktu luang dihari libur adalah menikmati waktu dengan
hal-hal yang kita senangi. Ada banyak cara dalam memanfaatkan waktu luang dan
tidak harus dengan jalan-jalan yang memaksa kita harus mengeluarkan uang. Ada
yang memanfaatkan waktu luang dengan membaca, mancing, kopdar bareng sahabat,
main bulu tangkis, panjat gunung, wisata kealam terbuka, nonton DVD, mencoba
resep kuliner yang baru, atau bengong sendirian dikamar.
Tergantung apa
kesukaan dan hobby yang tidak sempat kita lakukan karena padatnya aktifitas
keseharian kita. Cara agar kita merasakan nikmatnya waktu luang yang ada adalah
sebisa mungkin merelaksasi setiap kepenatan yang ada dikepala dan pikiran kita agar
mampu menyerap kembali energi positif yang dapat memberi semangat baru ketika
kita kembali dalam rutinitas kerja atau study kita.
B. Self directed
changes
1. Bagaimana cara
meningkatkan kontrol diri
Dalam
meningkatkan kontrol-diri, beberapa ahli
menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir
perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa
remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang
dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa
cara berfikir yang saling berhubungan :
·
Global Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari
tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita
dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.
·
Abstrac listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi
khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan
rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus
mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba
untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap
menjalankan latihan dengan baik.
·
High-level categorization, berfikir tentang konsep tingkat
tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat
membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Beberapa hal
diatas dapat diterapkan pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan
kontrol-diri.
2. Bagaimana cara
menetapkan suatu tujuan
Cara motivasi
dengan menetapkan dasar-dasar tujuan merupakan hal yang sangat penting . Dan
merupakan cara membangun motivasi diri yang biasa digunakan untuk mencapai
Motivasi belajar dasar-dasar pengaturan tujuan untuk jangka pendek dan jangka
panjang merupakan suatu cara untuk meningkatkan motivasi yang baik.
Cara yang baik
untuk mencapai tujuan adalah dengan memiliki daftar harian dan mingguan
terhadap semua tujuan. Dengan melakukan ini, kita akan selalu dalam posisi yang
semakin dekat dengan rencana tujuan hidup kita. Setiap hari akan memberikan
kesempatan untuk mencapai tujuan kita.
Atau mungkin
berikut ini mungkin beberapa langkah yang bisa membantu kamu :
Pastikan bahwa
itu yang benar-benar kamu inginkan.
Saat
menentukan Tujuan, pastikan bahwa itu sesuai dengan nilai-nilai hidup kamu.
Yakinkan bahwa itu benar-benar berasal dari dalam diri kamu, bukan orang lain.
Gunakan
statement positif.
Ekspresikan
tujuan kamu secara positif. Contohnya : “saya lulus kuliah tepat waktu (4
tahun)” daripada menggunakan “jangan sampai lulus lebih dari 4 tahun”.
Gunakan
kalimat bahwa kamu seakan-akan sudah mencapainya.
Contohnya :
“Pada tahun 2017 saya sudah mempunyai 10 cabang restaurant di seluruh
Indonesia”
Buat
prioritas.
Saat kamu menetapkan
beberapa tujuan, beri skala prioritas. Hal ini akan membantu kamu menentukan
tujuan mana yang harus dicapai lebih dahulu. Untuk lebih detail nanti akan kita
bahas dalam posting yang lebih mendalam
Tulis tujuan
kamu.
Salah satu
rahasia orang-orang sukses adalah menulis setiap tujuan mereka. Saat kita mulai
menuliskannya maka secara tidak langsung hal ini akan membantu kita
mewujudkannya. Menuliskan sesuatu akan membantu mengklarifikasi pemikiran dan
mengkristalkan gagasan kamu.
“lihatlah dari
yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan LAKUKAN SEKARANG”.
Yah, inilah
saah satu kata ajaib yang saya temukan saat mendirikan Senyum Community. Saat
saya memulainya, saya mempunyai tujuan besar, namun ternyata saya sadar untuk
mendapatkan suatu yang besar kita harus memulai mendapatkan yang lebih kecil
dahulu. Think Big, Start small!
Tentukan
tujuan berdasarkan proses, bukan hasil akhir.
Berhati-hatilah
dalam menentukan tujuan. tidak semua yang kita inginkan dapat tercapai.
Kegagalan adalah hal yang lumrah. Saat kita hanya mengingkan hasil akhir maka
kita akan kurang menghargai dari proses yang telah kita lakukan. hal inilah
yang terkadang membuat sebagian orang stress maupun depresi. Hargai setiap
capaian yang telah kamu lakukan, karena saat kamu sudah memulai untuk
menetapkan tujuan sebenarnya kamu sudah merupakan bagian dari tujuan kamu
tersebut.
Gunakan rumus
SMART.
Tentukan
tujuan dengan Spesific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), time bound (dibatasi waktu).
3. Bagaimana
menyusun konsekuensi yang efektif
Arti sehat
mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk
melakukan segala sesuatu aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh manusia,
dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris,
emosional, dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
4. Bagaimana
menetapkan rencana interfrensi
o Intervensi
kreatif atas dasar ilmu pengetahuan yang ada.
Pola ini
dimaksudkan menciptakan suatu model intervensi berdasarkan atas ilmu
pengetahuan yang ada. Dengan demikian konsultan berusaha menciptakan model
intervensi yang kreatif dalam mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang ada dan
yang dikuasainya. Umpamanya, konsultan mau menerapkan model tim bilding
berdasarkan dari sisi ilmu pengetahuan lain. Maka konsultan mengembangkan
model-model tim bilding dari sisi ilmu tersebut. Dari pengembangan model dari
ilmu pengetahuan lainnya ini, maka akan diperoleh model intervensi yang lain
dari sebelumnya. Dengan sendirinya suatu kesulitan yang mungkin timbul adalah usaha
untuk menciptakan model baru ini. Setiap praktika konsultan akan diciptakan
model baru yang berbeda dari model sebelumnya, kreativitas memang sulit akan
tetapi menarik bagi yang menyenanginya.
o Penambahan
atas teori dasar yang ada.
Dalam pola
ketiga ini bentuk intervensinya memberikan tambahan kepada teori dasar yang
sudah ada. Dengan kata lain konsultan menciptakan teori dan metodologi baru
yang menambah, mengembangkan, dan memperbaiki teori dasar yang ada. Pola ini
sebenarnya jarang dan sulit dilakukan oleh konsultan. Sebenarnya pola
intervensi ini demanding, karena konsultan selain mengamalkan praktika
konsultasi diapun melakukan riset di bidangnya. Sehingga mampu menemukan
model-model baru. Suatu contoh yang sangat baik tentang pola ketiga ini ialah
usaha-usaha yang dilakukan oleh Kurt Lewin yang terkenal sampai sekarang dengan
sebutan action research.
5. Apa saja yg
dilakukan dalam peroses evaluasi
·
Tahapan sebelum mengadakan evaluasi
Terdapat
urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yaitu:
o Mengembangkan
konsep dan mengadakan penelitian awal.Konsep perlu direncanakan secara matang
sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek
kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
o Dengan uji
coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak.
Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang
disampaikan.
Dalam mengadakan sebuah proses
evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan
evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu
diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan
evaluasi.. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang
ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan
keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
Evaluasi
tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan
pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang
ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan
sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan
evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian,
ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan,
dan banyak membuang waktu.
Untuk mencapai
evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui
yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan
permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan
untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan
menyampaikan hasil penelitian.