A. Hubungan Interpersonal
1.
Model Pertukaran Sosial Dan Snalisis Transaksional
Model
pertukaran soaial biasanya beridentik dengan suatu transaksi dagang atau yang
disebut dengan tawar menawar. Orang yang berhubungan dengan orang lain karena
mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Analisis transaksional
biasanya berlangsung secara spontan dan biasanya dapat terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan terkadang kita sering tidak menyadarinya, misalkan pada saat
guru sedang menjelaskan kepada kita, kita seringkali mengangguan kepala
pertandakan bahwa kita mengerti apa yang telah di jelaskan oleh guru.
Analisis
transaksional adalah metode yang menyelidiki peristiwa dalam interaksi orang
per-orangan, cara mereka memberikan umpan balik serta pola permainan status ego
masing-masing.
2. Pembentukkan Kesan Dan Ketertarikan Interpersonal Dalam Memulai Hubungan
Pembentukkan
kesan sangatlah penting, pembentukkan kesan yang dimaksud adalah tahap
perkenlan. Pada tahap perkenalan dapat kita temukan hal-hal yang menarik dari
proses perkenalan.
Menurut
Charles. R. Roger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan yaitu,
informasi demografis, sikap dan pendapat (tentang orang/objek), rencana yang
akan datang, kepribadian, perilaku masa lalu, orang lain, hubi dan minat.
Ketertarikan merupakan bagian penting untuk memulai hubungan. Apakah kita
menyukai orang lain atau tudak, itu merupakan keputusan yang dibuat atau
diambil orang setiap hari. Apabila kita menyukai orang lain (simpati ataupun
empati) maka selanjutnya kita ingin dekat dengan orang itu dengan saling
bicara, jalan bersama,dll.
3. Model Peran, Konflik, Dan Adequency Peran Serta Autensitas Dalam Hubungan
Model
peran artinya bertindak atau bertinkah laku dengan peranannya. Cotohnya seorang
presiden harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana dan apa saja
peranan-peranannya, dll.
Konflik
peranan akan terjadi jika seseorang tidak sanggup memenuhi berbagai tuntutan
peranan yang kontradiktif. Contohnya pada seorang mahasiswa yang berperan pula
sebagai supir pribadi, pada waktu yang bersamaan apakah ia harus mengantarkan
majikannya pergi ke dokter atau harus mengerjakan tugas untuk mendapatkan nilai
untuk ujiannya nanti.
4.
Intimasi Dan Hubungan Pribadi
Intimasi
dapat diartikan sebagai kedekatan atau keakraban dengan orang lain. Banyak para
ahli berpendapat tentang pengertian intimasi, salah datu nya adalah Steiberg
(1993) ia mengatakan bahwa suatu hubungan intim adalah suatu ikatan emosional
antara dua individu yang di dasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan
untuk memperlihatkan kepribadian masing-masing yang bersifat sensitis serta
saling berbagi kegemaran dan aktifitas yang sama.
Dapat
disimpulkan intimasi adalah suatu hubungan interpersonal yang berkembang dari
perasaan pikiran, saling membuka diri dan saling berbagi menerima. Dan dalam
hubungan pribadi juga peril adanya companonate
love, passionate love, lntimacy love, karena apabila kuirang salah satu saja
dalam hubungan maka akan terjadi adalah hubungan tidak akan berjalan dengan
langgeng dan pasangan tidak akan merasa nyaman.
5.
Intimasi
dan pertumbuhan
Factor-faktor
yang menumbuhkan hubungan interpersonal ruang baik hubungan dengan orang lain
tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.
Factor
yang kedua yang menimbulkan sikap percaya pada orang lain, factor yang ketiga
adalah kejujuran untuk menumbuhkan sikap percaya.
B. Cinta dan Perkawinan
1.
Bagaimana Memilih Pasangan
Memilih
pasangan hidup tidaklah gampang dan tetapi tidak perlu juga untuk selalu
berfikir sulit.
Memilih
pasangan dapat di lihat dari segi sebagai berikut:
-
Rajin
beribadah
Hendaklah
memilih pasangan yang memiliki dasar pendidikan
agama dan berakhlak baik karena untuk mengetahui tanggung jawab sebagai
orang tua kelak nanti, menjadi contoh keluarga, terutama untuk pria yang menjadi
imam keluarganya kelak.
-
Tidak
matrealis
-
Sehat
jasmani maupun rohani
-
Saling
jujur atau tidak suka bohong, cinta dan setia
-
Pasangan
yang selalu mensupport anda
-
Kehidupan
rumah tangga yang harmonis adalam menjadi idaman banyak pasangan tetapi tentu tidak
ada yang sempurna dalam suatu hubungan.
2.
Seluk
beluk hubungan dalam perkawinan
Dalam
hubungan pernikahan anda harus membangun hubungan yang kuat antar keluarga, dan
terutama oleh pasangan kita. Tetapi dalam suatu hubungan pasti terdapat masalah
di dalamnya. Contohnya seperti, ekonomi keluarga yang tidak mencukupi,
kejenihan terhadap pasangan atau rutinitas, menurunnya perhatian, kesalah
pahaman, ketidak puasan dalam seks, perbedaan watak, perbedaan pendapat, dan
masih banyak lainnya.
3.
Penyesuaian Dan Pertumbuhan Dalam Perkawinan
Penyesuian
dalanm perkawinan adalah dau orang yang memasuki tahap perkawinan dan memulai
membiasakan diri dengan situasi baru sebagai suami istri yang saling
menyesuaikan dengan kepribadian, lingkungan, kehidupan keluarga, dan saling
mengakomodasikan kebutuhan keinginan dan harapan.
Keberhasilan
dalam perkawinan tidak dikur dari ketergantungan pasangan dalam perkawinan
pasti ada perubahan-perubahan, perubahan yang terjadi dalam perkawinan tidak
mudah dan tidak sederhana. Pada dasarnya, diperlukan penyesuaian diri dalam
sebuah perkawinan, yang mencakup perubahan diri sendiri, dan perubahan
lingkungan.
4.
Perceraian Dan Pernikahan Kembali
Perceraian
merupakan terputusnya hubungan suami istri yang disebankan oleh kegagalan suami
atau istri yang menjalankan perannya masing-msing. Tetapi tidak sedikit orang
yang bercerai lalu menikah kembali. Setelah bercerai menjadi keputusan yang
berat atau tidak mudah tentunya, seseorang akan mencoba untuk menghindari atau
tidak mengulangi kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan tetapi
terkadang seseorang tidak yakin untuk memperbaiki masalah yang di dalamnya
sukses dalam pernikahan baru. Perlulah menghindari tentang beberapa hal
tertentu kegagalan masa lalu jangan membuat mengecilkan hati anda jadikanlah
perceraian menjadi pengalaman dan lebih tinggalkan masa lalu dan jalankan untuk
masa depan yang baik.
5.
Alternative Selain Pernikahan (melajang atau single
life)
Melajang
adalah sebuah pilihan pilihan dalam hidupnya dan bukanlah keterpaksaan selama
menikmati hidupnya. Melajang bukanlah hal yang tidak perlu ditakutkan, melajang
juga bukan pemberontakan terhadap sebuah ikatan pernikahan tetapi hanya saja
belum menemukan jodoh atau pasangan yang cocok untuk berbagi suka maupun duka
dan menghabiskan waktunya dengan pasangannya.
Banyak yang mengatakan seseorang yang masih
melajang karena terlalu banyak memilih pasangan yang sempurna.
Tetapi
selain alasan belum mendapatkan pasngan yang belum tepat, banyak alasan lain
kenapa memilih melajang, antara lain adalah:
-
Karena
tidak adanya nafsu pada perempuan
-
Adanya
pengalaman pahit dalam bercinta
-
Adanya
trauma atau pernah melihat kekerasan ayah terhadap ibunya
-
Telalu
mencintai seseorang dan tidak tersampaikan dan memutuskan untuk sendiri dan tidak
mau berumah tangga.
-
Takut
tidak bahagia dalam rumah tangga
-
Merasakan
lebih bebas atau senang hidupe sendiri
-
Terlalu
sibuk atau asik dengan karir
-
Taku
mengecawakan pasangan karena tidak bisa mewujudkan apa yang diinginkan.
Dapat dikatakan juga keputrusan untuk
melajang di sebebkan tidak yakinnya pada diri sendiri untuk memikat pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar